Minggu, 05 Maret 2017

Cara Membudidayakan Jamur Tiram

Cara Membudidayakan Jamur Tiram

Cara Membudidayakan Jamur Tiram - Jamur merupakan salah satu makanan pavorit admin nih, hampir semua jenis jamur konsumsi admin suka. Terutama kalau di kampung lagi musim hujan, akan banyak jenis jamur bermunculan. terdapat jamur mangkok, jamur grigit, jamur putih ( jamur gajih umumnya di sebut di kampung ), jamur monyet / jamur alot, jamur kuping, jamur pentol ( umum disebut jamur merang ) & masih banyak lagi jenis jamur lain yg banyak di temui di kampung admin. Meskipun saat ini telah sungguh jarang ditemui. Mungkin salah satu paktornya adalah beralihnya lahan sawit jadi lahan pohon karet. Karena seperti jamur mangkok & jamur pentol lebih banyak ditemui di pelepah & bantang pohon sawit yg membusuk. Haduh kok jadi ngebahas jamur di kampung admin nih.. hehe. Intinya sih jamur memang sungguh lejat bahkan banyak yg mengolahnya sebagai pengganti daging, sebab jamur rendah colesterol & rasanya yg tak jauh seperti daging pada umumnya. Sebab jamur saat diolah bakal mengeluarkan rasa gurih alami seperti halnya daging. Nah di peluang kali ini admin bakal share mengenai cara membudidayakan jamur, terutama jamur tiram. Sebab bila mengambil dari alam langsung bakal sungguh sulit, karena umumnya musim musiman & belum tentu banyak & baik kualitasnya. Sebab seperti yg anda ketahui jamur tak dapat bertahan lama, jamur bakal cepat membusuk bila di biarkan saja. & tentu dengan dibudidaya bakal menghasilkan keuntungan bila di jual nantinya saat panen.

Prospek usaha jamur memang sungguh bangus, ini disebabkan permintaan jamur dipasaran yg kaya & stabil, misalnya permintaan bakal jamur tiram. Karena selain dimasak buat teman konsumsi nasi. Jamur Tiram pun sering diolah jadi cemilan yg umumnya di jual oleh pedangan kaki lima. Yups, jamur crispi dengan bahan baku jamur tiram & tepung yg banyak sekali peminatnya. Nah dibandingkan berpanjang kali lebar, berikut admin share tips membudidayakan jamur tiram. Tapi sebelumnya mari anda pelajari apa itu jamur tiram.. berikut pembahasannya :

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) ialah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota & termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri biasa tubuh buah berwarna putih sampai krem & tudungnya memiliki bentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii & kerap dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom. ( Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_tiram ).

Teknik & tips Budidaya Jamur Tiram

Langkah awal yg perlu disediakan

1. Ruang persiapan
Ruang persiapan ialah ruangan yg memiliki fungsi buat melakukan kegiatan Pengayakan, Pencampuran, Pewadahan, & Sterilisasi.

2. Ruang Inokulasi
Ruang Inokulasi ialah ruangan yg memiliki fungsi buat menanam bibit di media tanam, ruang tersebut mesti gampang dibersihkan, tak banyak ventilasi buat mengjauhi kontaminasi (adanya mikroba lain).

3. Ruang Inkubasi
Ruangan tersebut mempunyai pungsi buat menumbuhkan miselium jamur di media tanam yg telah di inokulasi (Spawning). Keadaan ruangan diatur di suhu 22 – 28 derajat C dengan kelembaban 60persen – 80persen, Ruangan tersebut dilengkapi dengan rak-rak bambu buat menempatkan media tanam dalam kantong plastic (baglog) yg telah di inokulasi.

4. Ruang Penanaman
Ruang penanaman (growing) dipakai buat menumbuhkan tubuh buah jamur. Ruangan tersebut dilengkapi pun dengan rak-rak penanaman & alat penyemprot/pengabutan. Pengabutan memiliki fungsi buat menyiram & mengatur suhu udara pada keadaan optimal 16 – 22 derajat C dengan kelembaban 80 – 90persen.

Peralatan & Bahan Budidaya Jamur Tiram

Peralatan : yg dipakai di budidaya jamur diantaranya, Mikser, cangkul, sekop, piller, botol, boiler, gerobak dorong, sendok bibit, centong.
Bahan-bahan : yg dipakai dalam budidaya jamur tiram ialah Serbuk kayu, bekatul (dedak), kapur (CaCO3), gips (CaSO4), tepung jagung (biji-bijan), glukosa, kantong plastik, karet, kapas, cincin plastik.

Proses & Teknik Budidaya Jamur Tiram

Dalam melaksanakan Budidaya Jamur Tiram terdapat beberapa proses & kegiatan yg dilaksanakan antara lain:

1. Persiapan Bahan
Bahan yg mesti dipersediakan diantaranya serbuk gergaji, bekatul, kapur, gips, tepung jagung, & glukosa.

2. Pengayakan
Serbuk kayu yg didapatkan dari penggergajian memiliki taraf keseragaman yg kurang baik, perkara tersebut berakibat taraf pertumbuhan miselia kurang merata & kurang baik. Mengobati perkara ini maka serbuk gergaji perlu di ayak. Ukuran ayakan sama dengan buat mengayak pasir (ram ayam), pengayakan mesti mempergunakan masker sebab dalam serbuk gergaji banyak tercampur debu & pasir.

3. Pencampuran
Bahan-bahan yg sudah ditimbang sesuai dengan kebutuhan dicampur dengan serbuk gergaji selanjutnya disiram dengan air sekitar 50 – 60 persen atau jika anda kepal serbuk ini menggumpal namun tak keluar air. perkara tersebut menandakan kadar air telah cukup.

4. Pengomposan
Pengomposan ialah proses pelapukan bahan yg dilakukan dengan tips membumbun campuran serbuk gergaji lalu menutupinya dengan plastic.

5. Pembungkusan (Pengolahan Baglog)
Pembungkusan memakai plastik polipropilen (PP) dengan ukuran yg diperlukan. tips membungkus yakni dengan memasukkan media menuju dalam plastik lalu dipukul/ditumbuk hingga padat dengan botol atau memakai piller (alat pemadat) lalu disimpan.

6. Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan dengan mempergunakan alat sterilijer yg bertujuan menginaktipkan mikroba, bactery, kapang, maupun khamir yg bisa mengganggu pertumbuhan jamur yg ditanam. Sterilisasi dilakukan di suhu 90 – 100 derajat C selama 12 jam.

7. Inokulasi (Pemberian Bibit)
Inokulasi ialah kegiatan memasukan bibit jamur menuju dalam media jamur yg sudah disterilisasi. Baglog ditiriskan selama 1 malam sesudah sterilisasi, lalu anda ambil & ditanami bibit diatasnya dengan mempergunakan sdm/sendok bibit sekitar + 3 sdm lalu diikat dengan karet & ditutup dengan kapas. Bibit Jamur Tiram yg baik yakni:

  • Varitas unggul
  • Umur bibit optimal 45 – 60 hari
  • Warna bibit merata
  • Tak terkontaminasi
8. Inkubasi (masa pertumbuhan miselium) Jamur Tiram
Inkubasi Jamur Tiram dilakukan dengan tips menyimpan di ruangan inkubasi dengan keadaan tertentu. Inkubasi dilakukan sampai seluruh media berwarna putih merata, umumnya media bakal tampak putih merata antara 40 – 60 hari.

9. Panen Jamur Tiram
Panen dilakukan sesudah pertumbuhan jamur mencapai taraf yg optimal, pemanenan tersebut umumnya dilakukan 5 hari sesudah tumbuh calon jamur. Pemanenan sebaiknya dilakukan di pagi hari buat mempertahankan kesegarannya & mempergampang pemasaran.




Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar