Cara Membudidayakan Jamur Tiram
Cara Membudidayakan Jamur Tiram - Jamur merupakan salah satu makanan pavorit
admin nih, hampir semua jenis jamur konsumsi
admin suka. Terutama kalau di kampung lagi musim hujan, akan banyak jenis jamur
bermunculan. terdapat jamur mangkok, jamur grigit, jamur putih ( jamur gajih
umumnya di sebut di kampung ), jamur monyet / jamur alot, jamur kuping, jamur pentol ( umum disebut jamur merang ) & masih banyak lagi jenis
jamur lain yg banyak di temui di kampung admin. Meskipun saat ini telah sungguh
jarang ditemui. Mungkin salah satu paktornya adalah beralihnya lahan sawit jadi
lahan pohon karet. Karena seperti jamur mangkok & jamur pentol lebih banyak
ditemui di pelepah & bantang pohon sawit yg membusuk. Haduh kok jadi
ngebahas jamur di kampung admin nih.. hehe. Intinya sih jamur memang sungguh lejat
bahkan banyak yg mengolahnya sebagai pengganti daging, sebab jamur rendah colesterol
& rasanya yg tak jauh seperti daging pada umumnya. Sebab jamur saat diolah
bakal mengeluarkan rasa gurih alami seperti halnya daging. Nah di peluang kali
ini admin bakal share mengenai cara membudidayakan
jamur, terutama jamur tiram. Sebab
bila mengambil dari alam langsung bakal sungguh sulit, karena umumnya musim
musiman & belum tentu banyak & baik kualitasnya. Sebab seperti yg anda ketahui
jamur tak dapat bertahan lama, jamur
bakal cepat membusuk bila di biarkan saja. & tentu dengan dibudidaya bakal menghasilkan
keuntungan bila di jual nantinya saat panen.
Prospek usaha
jamur memang sungguh bangus, ini disebabkan permintaan jamur
dipasaran yg kaya & stabil, misalnya permintaan bakal jamur tiram. Karena
selain dimasak buat teman konsumsi nasi. Jamur
Tiram pun sering diolah jadi cemilan yg umumnya di jual oleh
pedangan kaki lima. Yups, jamur crispi dengan bahan baku jamur tiram & tepung
yg banyak sekali peminatnya. Nah dibandingkan berpanjang kali lebar, berikut
admin share tips membudidayakan jamur tiram. Tapi sebelumnya mari anda pelajari
apa itu jamur tiram.. berikut pembahasannya :
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) ialah
jamur pangan dari kelompok Basidiomycota & termasuk kelas
Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri biasa tubuh buah berwarna putih sampai krem
& tudungnya memiliki bentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan
bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus
eryngii & kerap dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom. ( Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_tiram ).
Teknik
& tips Budidaya Jamur Tiram
Langkah awal yg perlu disediakan
1. Ruang persiapan
Ruang persiapan ialah ruangan yg
memiliki fungsi buat melakukan kegiatan Pengayakan, Pencampuran, Pewadahan,
& Sterilisasi.
2. Ruang Inokulasi
Ruang Inokulasi ialah ruangan yg
memiliki fungsi buat menanam bibit di media tanam,
ruang tersebut mesti gampang dibersihkan, tak banyak ventilasi buat mengjauhi
kontaminasi (adanya mikroba lain).
3. Ruang Inkubasi
Ruangan tersebut mempunyai pungsi
buat menumbuhkan miselium jamur di media tanam yg telah di inokulasi
(Spawning). Keadaan ruangan diatur di suhu 22 – 28 derajat C dengan kelembaban
60persen – 80persen, Ruangan tersebut dilengkapi dengan rak-rak bambu buat menempatkan
media tanam dalam kantong plastic (baglog) yg telah di inokulasi.
4. Ruang Penanaman
Ruang penanaman (growing) dipakai
buat menumbuhkan tubuh buah jamur.
Ruangan tersebut dilengkapi pun dengan rak-rak penanaman & alat
penyemprot/pengabutan. Pengabutan memiliki fungsi buat menyiram & mengatur
suhu udara pada keadaan optimal 16 – 22 derajat C dengan kelembaban 80 – 90persen.
Peralatan & Bahan Budidaya Jamur
Tiram
Peralatan : yg dipakai di budidaya
jamur diantaranya, Mikser, cangkul, sekop, piller, botol, boiler, gerobak
dorong, sendok bibit, centong.
Bahan-bahan : yg dipakai dalam
budidaya jamur tiram ialah Serbuk kayu, bekatul (dedak), kapur (CaCO3), gips
(CaSO4), tepung jagung (biji-bijan), glukosa, kantong plastik, karet, kapas,
cincin plastik.
Proses & Teknik Budidaya Jamur
Tiram
Dalam melaksanakan Budidaya Jamur Tiram terdapat beberapa proses
& kegiatan yg dilaksanakan antara lain:
1. Persiapan Bahan
Bahan yg mesti dipersediakan
diantaranya serbuk gergaji, bekatul, kapur, gips, tepung jagung, & glukosa.
2. Pengayakan
Serbuk kayu yg didapatkan dari
penggergajian memiliki taraf keseragaman yg kurang baik, perkara tersebut berakibat
taraf pertumbuhan miselia kurang merata & kurang baik. Mengobati perkara
ini maka serbuk gergaji perlu di ayak. Ukuran ayakan sama dengan buat mengayak
pasir (ram ayam), pengayakan mesti mempergunakan masker sebab dalam serbuk
gergaji banyak tercampur debu & pasir.
3. Pencampuran
Bahan-bahan yg sudah ditimbang
sesuai dengan kebutuhan dicampur dengan serbuk gergaji selanjutnya disiram
dengan air sekitar 50 – 60 persen atau jika anda kepal serbuk ini menggumpal namun
tak keluar air. perkara tersebut menandakan kadar air telah cukup.
4. Pengomposan
Pengomposan ialah proses pelapukan
bahan yg dilakukan dengan tips membumbun campuran serbuk gergaji lalu
menutupinya dengan plastic.
5. Pembungkusan (Pengolahan Baglog)
Pembungkusan memakai plastik
polipropilen (PP) dengan ukuran yg diperlukan. tips membungkus yakni dengan
memasukkan media menuju dalam plastik lalu dipukul/ditumbuk hingga padat dengan
botol atau memakai piller (alat pemadat) lalu disimpan.
6. Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan dengan
mempergunakan alat sterilijer yg bertujuan menginaktipkan mikroba, bactery,
kapang, maupun khamir yg bisa mengganggu pertumbuhan jamur yg ditanam.
Sterilisasi dilakukan di suhu 90 – 100 derajat C selama 12 jam.
7. Inokulasi (Pemberian Bibit)
Inokulasi ialah kegiatan memasukan
bibit jamur menuju dalam media jamur yg
sudah disterilisasi. Baglog ditiriskan selama 1 malam sesudah sterilisasi, lalu
anda ambil & ditanami bibit diatasnya dengan mempergunakan sdm/sendok bibit
sekitar + 3 sdm lalu diikat dengan karet & ditutup dengan kapas. Bibit
Jamur Tiram yg baik yakni:
- Varitas unggul
- Umur bibit optimal 45 – 60 hari
- Warna bibit merata
- Tak terkontaminasi
8. Inkubasi (masa pertumbuhan
miselium) Jamur Tiram
Inkubasi Jamur Tiram dilakukan
dengan tips menyimpan di ruangan inkubasi dengan keadaan tertentu. Inkubasi
dilakukan sampai seluruh media berwarna putih merata, umumnya media bakal tampak
putih merata antara 40 – 60 hari.
9. Panen Jamur Tiram
Panen dilakukan sesudah pertumbuhan
jamur mencapai taraf yg optimal, pemanenan tersebut umumnya dilakukan 5 hari sesudah
tumbuh calon jamur. Pemanenan sebaiknya dilakukan di pagi hari buat mempertahankan
kesegarannya & mempergampang pemasaran.
Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram Cara Membudidayakan Jamur Tiram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar