Minggu, 19 Maret 2017

Cara Mengatasi Obesitas Pada Anak Anak

Cara Mengatasi Obesitas Pada Anak Anak

Cara Mengatasi Obesitas Pada Anak Anak - #6. Pubertas dini
Obesitas pun menyebabkan anak mengalami ketakseimbangan hormon, perkara tersebut jarang dibahas. dampak keadaan ketakseimbangan hormon membuat anak dapat mengalami pubertas dini, seperti menstruasi lebih awal dari umumnya yg terjadi.

#7. Gangguan pernapasan
Anak yg mengalami obesitas lebih rentan terserang problem gangguan pernapasan. Sehingga, anak kerap mendengkur saat tidur.

#8. Gangguan tidur
Problem obesitas dapat membuat pernapasan anak yg mengalaminya jadi tak normal, seperti yg kerap terjadi ialah mendengkur saat tidur. Kualitas istirahat (tidur) anak jadi menurun dampak gangguan di pernapasannya ini.

Salah gangguan tidur yg terdikhawatirkan di anak dengan obesitas ialah OSA (obstructive sleep apnea), merupakan sebuah keadaan napas berhenti saat tidur yg akhirnya bisa mengakibatkan kematian.

(problem sosial & emosional)

#9. Merasa rendah diri
Tubuh dengan berat berlebihan sering membuat orang jadi tak percaya diri dalam pergaulan sehari-hari. Tak jarang anda lihat anak obesitas kerapkali diledek atau bully di sekolah.

Tentunya, penomena seperti tersebut taklah baik, yg membuat anak kerap di-bully bakal merasa rendah diri, sehingga sulit dapat memunculkan rasa percaya dirinya.

Hingga akibat yg terburuk ialah anak mengalami stres & depresi, seperti di negara Jepang dimana banyak anak usia sekolah melakukan bunuh diri sebab di-bully oleh teman-teman di lingkungannya.

#10. Gangguan perilaku
Anak obesitas lebih beresiko mengalami problem kecemasan, yg berimplikasi di keterampilan yg jadi kurang baik di sekolahnya. perkara tersebut terus berimplikasi di gangguan perilaku di anak obesitas, yg membuat anak menarik diri dari lingkungan sosial.

#11. Depresi
Depresi jadi komplikasi yg sungguh serius bisa dialami anak obesitas. Ciri-ciri anak yg depresi yakni kerap menangis, hilang semangat tiba-tiba, kehilangan minat dalam kegiatannya sehari-hari, & tidur lebih lama waktunya (dari umumnya dia tidur).

Rasa tak nyaman & percaya diri membuat anak jadi rentan mengalami depresi, sehingga orang tua perlu mendampingi.

#12. Prestasi sekolah Anak menurun
Sebuah penelitian di Amerika & Inggris menemukan bahwa obesitas tak hanya mempengaruhi kesehatan anak, namun juga prestasinya di sekolah, apalagi di anak remaja wanita.

Sebuah penelitian yg dilakukan di sekitar 6.000 pelajar di Inggris, membandingkan antara indeks massa tubuh di para pelajar, dari saat mereka berusia 11-16 thn dengan prestasi mereka di sekolah.

Sekitar 71 persen pelajar mempunyai berat badan normal, & sekitar 15 persen pelajar mengalami obesitas di awal penelitian dilakukan.

Para peneliti lalu memberikan ujian akademis berupa ujian bahasa inggris, matematika, & ilmu pengetahuan alam sebanyak 3 kali, yakni saat mereka berusia 11, 13, & 16 tahun.

Dengan menyingkirkan paktor-paktor risiko lainnya, diantaranya status sosial ekonomi, IQ anak, & siklus menstruasi, para peneliti menemukan (dari hasil penelitian panjang ini) bahwa remaja wanita yg telah terserang obesitas saat berumur 11 thn mendapatkan nilai yg lebih buruk saat berusia 11, 13, & 16 tahun, daripada remaja yg tak mengalami obesitas.

Faktor penyebab obesitas menurunkan prestasi sekolah anak (apalagi di remaja wanita) masih belum dapat dipastikan, dugaan kuat ialah bahwa obesitas mempengaruhi kesehatan mental para remaja.

Utamanya di anak remaja wanita yg lebih terpengaruh oleh keadaan berat badannya (yang tak ideal) daripada anak pria.

Obesitas membuat anak tak percaya diri, tak nyaman, tak mencintai dirinya sendiri, sampai dapat mengalami depresi. perkara tersebut berepek buruk di kemampuannya dalam menyerap pelajaran di sekolah, bahkan anak dapat bolos sekolah sebab di-bully teman-temannya.

#13. Problem lainnya
dr Damayanti R Syarip, SpA, dari Subbagian Zat giji & Metabolik Bagian Ilmu Kesehatan Anak PKUI/RSCM, menjelaskan bahwa anak obesitas rentan mengorok & terbangun di malam hari, kerap mengompol, kerap mengantuk di pagi hari, yg membuat porses belajarnya terganggu.

Obesitas pun menyebabkan komplikasi seperti, sakit abdomen, gangguan pungsi hati, psikososial & perkembangan seksual. dr Damayanti R Syarip, SpA mengatakan hingga saat ini belum ditemukan obat-obatan resmi buat mengobati anak yg mengalami obesitas.

Selain itu, menurunkan berat badan di anak obesitas tak dapat dengan cara drastis, tetap penting memperhatikan diet kalori seimbang sesuai dengan usianya.

Disrankan melakukan aktivitas 20-30 minute per hari (minimal 4 kali seminggu) buat melakukan jalan-jalan, bersepeda, jongging, dll, perkara tersebut berdasarkan dari apa yg disukai anak.

dr Damayanti R Syarip, SpA pun meminta agr orang tua menurunkan waktu anak buat nonton televisi. Diring anak buat melakukan aktivitas gerak, namun tidak boleh berlebihan pun (seperti olahraga terus menerus hingga 2 jam, dll)  sebab malah memberikan epek negatip.

Ukur taraf kegemukan berat badan dengan teknologi IMT
IMT merupakan pengukuran buat menentukan apakah berat badan seseorang diklasipikasikan sebagai berat badan di bawah normal, normal (ideal), kelebihan berat badan, & obesitas.

IMT diukur dengan rumus berat (dalam kilogram) dibagi kaya badan kuadrat (dalam meter2). Pengukuran IMT anak kita bakal daripada dengan IMT anak-anak lain dengan jenis kelamin, umur & kaya yg sama.

Untuk menghitung IMT anak kita dapat dilakukan dengan gampang di situs Kidshealth.org

Cara mengobati bahaya obesitas di anak sekolah
Perliu diingat, pengurangan berat badan mesti dilakukan dalam jangka panjang, yg dilakukan dengan cara bertahap. Normalnya bisa menurunkan bobot tubuh sekitar 0,5-0,9 kilogram per minggu.

#Bicara dari hati ke hati dengan anak
Pembicaraan berat badan jadi topik sensitip, apalagi di anak baru yg beranjak remaja. Namun, tak membicarakannya sama sekali pun salah, sehingga disinilah pentingnya kebijakan orang tua.

Hal penting yg perlu dilakukan, yakni pastikan anak tahu bahwa proses mengatur pola hidup bermanfaat buat penurunan berat badannya, sehingga dirinya menyadari mengenai apa yg dilakukannya  demi kebaikan, sehingga anak tak mengeluh meskipun dilakukan dalam jangka waktu yg lama sekali.

Orang tua pun perlu “merayu” anak dapat terbuka dengan problem-problem yg dihadapinya, berikan pujian saat terdapat keberhasilan-keberhasilan yg dicapai oleh anak, meskipun kecil.

Ingatkan anak bahwa kita mencintainya “tanpa syarat” apapun, meskipun tubuhnya yg gemuk, mukanya yg tak ganteng atau cantik, dsb. Sehingga bagaimanapun keadaan anak,  bagaimanapun yg dikatakan orang lain mengenainya...

...pastikan sang anak mengetahui bahwa kita mencintainya, perkara tersebut membuat anak bakal merasa diterima, dan mendorongnya buat terbuka mengenai semua problem yg dihadapinya.

#Pola konsumsi sehat
Hal terpenting, ganti sebisa mugkin makanan jenis kemasan, diganti buah-buah & sayuran segar.
Tidak boleh terlalu kerap konsumsi di luar bersama keluarga, apalagi di restoran siap saji, yg umumnya makanannya memiliki kandungan colesterol tinggi, gula kaya dll.

Disarankan buat memasak makanan sendiri saja, perkara tersebut supaya bisa mengontrol kandungan colesterol & kalori didalam makanan yg dikonsumsi anak. Utamakan tips masakan dengan tips mengukus atau merebus, daripada dengan tips menggoreng.

Terapkan konsumsi bersama-sama di anggota keluarga, yg memberikan akibat positip yakni mendekatkan antar anggota keluarga, menyenangkan, dan mengjauhi anak menonton TV sambil konsumsi besar maupun cemilan, sebab membuat anak kehilangan kontrol dalam mengkonsumsi makanan.

Dalam mengubah pola konsumsi anak jadi sehat, tentunya dilakukan dengan cara perlahan & dalam jangka waktu yg panjang. perkara yg kurang bijak membatasi semua makanan berkalori tinggi, dsb.

#Gunakan “metode 90/10”
Cobalah membuat aturan bijak dalam keluarga,  seperti metode 90/10. Apa maksudnya? Yakni 90 persen makanan sehat, & 10 persen ialah makanan enak (yang mungkin kurang sehat).

Memang penting mengjauhi makanan tak sehat, namun bukan berarti menghilangkannya sama sekali. Diet terlalu ketat malah bisa jadi bumerang untuk Anak, sebab anak bakal merasa terlalu dikekang yg tak baik untuk psikologinya.

Dengan begitu, anak dapat sekali-kali buat makan-makanan seperti pijja, es krim, hamburger, kue ulang tahun, dsb.

#Penting buat mengajak anak beraktivitas
Aktivitas pisik tak melulu mengenai olahraga terstruktur, anda dapat mengajak anak melakukan aktivitas pisik yg disukainya, itu dapat berupa lompat tali, bersepeda, dll.

Orang tua mesti semaksimal mungkin membatasi waktu anak buat duduk menonton TV ataupun bermain game, minilnya batasi supaya tak lebih dari dua jam dalam setiap harinya.

Ajarkan gaya hidup sehat, dan berikan misal dengan mempraktikkan gaya hidup sehat di anak, sehingga orang tua pun mesti mempunyai gaya hidup sehat, seperti suka konsumsi sayur, rajin olahraga, tak merokok, tak munum-minuman beralkohol, dll.

Lebih baik tidak boleh memasukan TV ke dalam kamar tidur anak, sebab bisa menganggunya, dengan meletakan TV ataupun komputer di luar kamar anak, perkara tersebut membantu anak supaya dapat tidur lebih berkualitas, nyaman & nyenyak.

Tidak boleh lupa:

  1. Pilihkan makanan yg sehat, seperti susu yg rendah lemak, daging, sayur & buah. Jauhi memberikan anak makanan cepat saji, mie instan, junk pood, snack ringan, makanan yg kaya kandungan manis, & makanan dengan lemak tinggi.
  2. Berikan sarapan di anak sebelum berangkat ke sekolah, dan membawakannya bekal buat konsumsi siangnya di sekolah, sehingga orang tua dapat mengontrol asupan giji anak dengan baik.
  3. Dalam mengolah makanan, utamakan dengan dikukus atau direbus, tidak boleh kerap-kerap mengolah makanan dengan tips menggoreng.
  4. Biasakan supaya anak buat konsumsi di meja makan, bukan di depan tv, layar computer, atau kamarnya.
  5. Batasi aktipitas bermain game, menonton video atau penggunaan laptop, gadget, & komputer. Latih anak supaya tebiasa bergerak tubuhnya.
  6. Ajaklah anak buat melakukan kegiatan di luar rumah, apapun itu, perkara tersebut baik buat pisiknya, & juga buat bersosialisasi dengan lingkungan.
  7. Berikan susu yg rendah lemak dan kaya kalsium di Anak
https://id.wikipedia.org

Cara Mengatasi Obesitas Pada Anak Anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar